Abu Zur’ah Ad-Dimasyqi
berakta[1]: Abdullah bin Shalih menceritakan kepada kami, Muawiyah bin Shalih
menceritakan kepada kami dari orang yang menceritakan kepadanya, dia berkata,
“Kitab Taurat diturunkan kepada Musa pada malam keenam di bulan Ramadhan; Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi
Daud, pada malam hari kedua belas di bulan Ramadhan, yaitu 482 tahun setelah diturunkannya Kitab Taurat; Kitab Injil
diturunkan kepada Nabi Isa bin Maryam pada malam kedelapan belas di bulan
Ramadhan, yaitu 1050 setelah diturunkannya Kitab Zabur, dan Al-Furqan
(Al-Qur’an) diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam kedua puluh empat di Bulan
Ramadhan.”
Kami telah menyebutkan
beberapa hadits tentang hal itu di dalam kitab Tafsir[2], ketika menafsirkan
firman Allah:
شَهْرُ رَمَضَانَ
الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur’an..”(QS. Al-Baqarah [2]:185)
Di dalam sebuah hadits
disebutkan bahwa Injil diturunkan kepada Isa bin Maryam ‘alaihissalaam pada malam kedepalan belas dari bulan
Ramadhan.
Ibnu Jarir menyebutkan
di dalam kitab Tarikhnya[3] bahwa Kitab Injil diturunkan kepadanya ketika dia
berusia 30 tahun. Kitab tersebut ada pada beliau sampai beliau diangkat ke
langit dalam usia 33 tahun, sebagaimana akan dijelaskan nanti, Insya Allah.
Ishaq bin Bisyr
berkata[4]: Sa’id bin Arubah mengabarkan kepada kami dari Qatadah dan Muqatil
dari Qatadah dari Abdurrahman bin Adam dari Abu Hurairah dia berkata:
Allah ta’ala mewahyukan
kepada Isa bin Maryam, “Wahai Isa, bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakan perintah-Ku
dan jangan mempermudah dan meremehkannya, dengarkan dan taatlah, wahai anak
wanita perawan dan tidak menikah (yang suci). Sesungguhnya engkau lahir tanpa
ayah dan Aku menciptakanmu sebagai tanda kekuasaan-Ku bagi seluruh alam. Hanya
kepada-Ku engkau harus menyembah dan hanya kepada-Ku engkau harus bertawakkal.
Ambillah Kitab Injil ini dengan kuat dan jelaskanlah kepada kaum Suryaniyah.
Sampaikanlah kepada orang yang ada di sekitarmu (mereka), bahwa Aku adalah Maha
Hidup, Yang tidak pernah tidur, Aku tidak akan binasa. Yakinkanlah mereka untuk
percaya kepada Nabi yang ummi dari bangsa Arab, pemilik (kendaraan) unta, yang
mengenakan mahkota -yaitu serban-, yang mengenakan pakaian besi, dua sandal dan
memegang tongkat besar. Kedua matanya indah dan besar, dahinya lebar, kedua
belah pipinya putih bersih, berambut keriting, berjenggot tebal, beralis mata
indah, bergigi agak jarang, dan yang nampak bulu halus antara mulut dan
janggutnya. Tengkuknya laksana teko yang terbuat dari perak dan seakan-akan
emas berjalan pada tulang-tulang di atas dadanya. Bulu-bulu tumbuh subur dari
dadasampai pusat perut hingga menyerupai tongkat. Serta kulit telapak tangan dan
kakinya tebal. Apabila dia menoleh, seluruh anggota tubuhnya ikut berpaling.
Jika berjalan, seolah-olah dia berjalan di atas batu karang dan turun dari
pancuran air. Keringat di wajahnya bagaikan mutiara yang beraroma harum
mewangi. Dia banyak menikahi wanita, namun memiliki keturunan yang sedikit,
tetapi banyak membawa berkah.
Istrinya
(Khadijah) mempunyai rumah -yaitu di Surga- yang terbuat dari permata yang
tidak ada kepenatan atau kebisingan di dalamnya. Wahai Isa, Khadijah adalah
seorang istri yang membantu perjuangan suaminya (Muhammad), sebagaimana Nabi
Zakaria ‘alaihissalaam memelihara ibumu. Tidak ada seorang pun yang dapat
menyamai posisinya di samping-Ku. Ucapannya adalah Al-Qur’an, agamanya Islam
dan dia diberi kedamaian. Maka berbahagialah orang yang hidup pada masanya dan
mendengarkan perkataannya.
---
1. Diriwayatkan oleh
Ibnu Asakir di dalam Tarikh Ad-Dimasyq (14/42), berbentuk manuskrip dari jalur periwayatan Abu Zur’ah,
dengan sanadnya.
2. Lih. Tafsir Ibnu Katsir (1/309)
3. (1/598)
4. Tarikh
Ad-Dimasyq (14/43) dari jalur
periwayatan Ishaq bin Bisyr dengan sanadnya.